Pak Harto, Bendera Setengah Tiang, dan 7 hari

Diberitakan pada tanggal 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB telah berpulang ke Rahmatullah Bapak H.M Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Pemerintah menetapkan terhitung mulai tanggal 27 Januari 2008 sampai 2 Februari 2008 agar instansi dan non instansi dalam negeri dan luar negeri memasang bendera setengah tiang dan dalam 7 hari itu merupakan Hari Berkabung Nasional.

Kaget! Semua orang kaget ketika mendengar kabar Pak Harto meninggal. Semua saluran TV menyiarkan berita atas meninggalnya Pak Harto. Kabar tentang Pak Harto sudah 2 hari ini menjadi headline di media massa. Segala berita terus diupdate sejak Pak Harto memasuki Rumah Sakit. Bahkan tiap hari wartawan memberitakan kabar tentang kesehatan mantan Presiden RI ini. Reaksi pertama saya, cari bendera!

Sorenya habis saya nonton berita tentang Pak Harto, sodara saya datang. Para bubuhan (sodara dalam bahasa Banjar) datang buat menjenguk dan melihat saya. Hahaha. Senangnya! Udah lama gak kumpul-kumpul seperti ini. Ngobrol ngalor ngidul gak jelassssss….bener-bener pertemuan yang setiap saat saya rindukan. Mulailah topik Pak Harto diangkat lagi. Sepupu saya kasih tau saya, dia bilang “Ya, kamu tau gak, sepanjang jalan rumahku itu cuma rumahku yang pasang bendera setengah tiang. Terus itu bapakku kasi tau sama tetangga-tetangga supaya pasang bendera juga, bapakku tuh juga ngomel-ngomel sama tetangga katanya tuh liat tuhh….orang-orang keturunan cina di jalan skip sana pada pasang bendera, masa lu orang Indonesia gak punya rasa nasionalis gini siii,pasang bendera apa susahnya.” Saya langsung ketawa-ketawa, hebat juga om saya itu! Bisa ngomel dengan kata-kata yang oke seperti itu…Gak lama Babe saya ngobrol sama om saya dan saya ikut nguping di sebelah Babe, Babe mah tau dikupingin sperti ini sama saya. Mereka membicarakan, tentang Pak harto yang udah lama sakit, trus gak lama ceritanya nyasar sama sodara saya yang barusan juga meninggal. Babe sama om sempet membahas tentang korupsi-korupsi Pak Harto dan jasa-jasa Pak Harto selama menjadi Presiden. Dan di pembicaraan itu mereka setuju, biarpun Pak Harto uda buat rakyat sengsara, biar bagaimanapun Pak Harto juga mempunyai jasa yang besar buat pembangunan Indonesia. Great! That’s my Papa! Saya juga setuju dengan pendapat Babe saya ini. Babe mah rasanya respek sama Pak Harto, dalam arti Pak Harto mantan Presiden kita ini udah meninggal dan kata si Babe orang udah meninggal di doain aja biar disana nya bisa tenang. Jangan dihujat macem-macem lagi. Gitu lahhh….

Pertama kali dengar kalo ada acara pasang bendera setengah tiang selama 7 hari dan ditetapkan sebagai hari berkabung Nasional, saya sempet mikir juga. Apa layak ya Pak Harto yang membawa kesengsaraan rakyat dengan tindak KKN nya itu sampe harus kita pasang bendera setengah tiang trus berkabung selama 7 hari? Seingat saya, dulu waktu Bu Tien meninggal, pasang bendera setengah tiang cuma 3 hari. Tidak 7 hari seperti Pak Harto ini. Tapi lama-lama saya sadar,yahhh…ini satu-satunya cara menghormati Pak Harto yang udah bertahun-tahun pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, dan sepatutnya warga Indonesia bisa menghormati dan menghargai Pak Harto juga. Pak Harto juga bisa diitung sebagai pahlawan Indonesia pada saat kemerdekaan RI. Ia juga berperan dalam kemerdekaan RI kita. Jika tidak ada Pak Harto, bisa saja kita juga tidak bisa merdeka seperti ini.

Jadi, Pak Harto juga manusia, yang dalam hidupnya juga membuat kesalahan biarpun kesalahan yang dibuatnya itu fatal. Bukan tugas kita untuk menghakimi Pak Harto juga, biar di atas yang punya wewenang atas penghakiman kesalahan-kesalahan Pak Harto. Sebagai warga Negara Indonesia, udah sepatutnya juga saya menghargai dan menghormati jasa Pak Harto.

Terima kasih atas pengabdian buat Negara Indonesia ini…

Selamat jalan Pak Harto, semoga bakti dan amal ibadah diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, Amin.